Suatu kali saya dan seorang teman berbincang di facebook. Berikut perbincangannya:
Saya: “Pak, saya sekarang sedang tergila – gila dengan sepeda. Coba anda klik link berikut: Bayangkan, Negara yang menjajah kita selama tiga setengah abad saja sampai sekarang alat transportasi utamanya masih sepeda onthel. Lha kita? Gengsi mau naik sepeda onthel.”
Beliaunya: “Mmm, itu karena mereka sudah bosen naik mobil. Jadi mereka nggenjot onthel”
Saya: “Oh tidak pak, mereka itu pragmatis banget. Bensin mahal di sana. Karena itu mereka itu naik sepeda. Ya mereka mampu naik mobil tapi tetap lebih murah naik sepeda. Himbauan “Mr. X” untuk naik sepeda tidak mempan.”
Beliaunya: “Ya, coba “Mr. X” itu kasih contoh dulu. Kalau bepergian yang tidak begitu jauh naik onthel aja gitu.”
Saya: “Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha.”
Teman saya berbincang itu benar: agar suatu aksi dapat diterima dan dilaksanakan oleh orang banyak, aksi itu memerlukan model. Nah model ini akan sangat efektif jika diperankan oleh pemimpin atau tokoh masyarakat yang “digugu” oleh orang banyak.
0 komentar:
Posting Komentar